Minang Diaspora Network Global (MDNG) Peduli Peningkatan Sektor Pendidikan Tanah Air
KBRN, Agam: Memajukan sektor pendidikan di Sumatera Barat butuh sinergi seluruh stake holder bukan semata pemerintah.
Tekad itu berasal dari masyarakat minang yang tidak hanya menetap di kampung halaman, namun semangat datang dari para perantau minang (orang minang yang bekerja dan berdomisili ) di luar negeri.
Selama beberapa hari ini terhitung 18 – 22 Januari 2020 dilaksanakan Workshop Olimpiade Sains dan Penelitian yang diikuti oleh utusan para pelajar dan tenaga pendidik se-Sumatera Barat dengan mengambil lokasi di sejumlah tempat seperti di Aula Diklat PPSDM Baso Kabupaten Agam.
Terkait hal itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat optimis kolaborasi memajukan dunia pendidikan menumbuhkan semangat juang untuk peningkatan sektor ini. Pasalnya, fakta lapangan telah diwujudkan Minang Diaspora Network Global (MDNG) bekerjasama dengan Sekolah Ilmuan Minangkabau (SIM) Yayasan Babussalam Hasdar, Forum Indonesia Emas dan didukung penuh salah satu produk kosmetik ternama tanah air.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno melalui Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Adib Alfikri mengatakan kualitas pendidikan di ranah minang dapat meningkat jika kita semua saling dukung termasuk dengan pelaksanaan berbagai kegiatan bernilai positif seperti workshop ini. Luar biasa masih ada masyarakat yang peduli pendidikan, tentu program ini tetap berlanjut dan berkesinambungan seiring waktu. Ia optimis peserta workshop menjadi cikal bakal lahirnya inovator dan motivator hebat masa depan. Senin (20/01/2020)
“Kita apresiasi sebesar-besarnya kepada penggerak workshop ini dan kita berharap kelompok masyarakat lain juga mampu dan memberikan hal yang sama seperti dukungan sponsor Wardah Kosmetik melalui dana CSRnya. Kedepan akan bermunculan ilmuan minang yang tangguh”.terangnya
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Komisi V Ismet Amziz,SH menyebutkan sektor pendidikan tidak dapat dilepaskan dari peserta didik dan pendidik. Maka butuh mempersiapkan kompetensi mereka lebih awal, penguatannya dengan sasaran jangka panjang berorientasi pada kemajuan negara lain. Tidak mungkin bangsa ini maju jika kecerdasan sumber daya manusianya kita tidak perhatikan. Olimpiade yang diikuti oleh peserta didik atas binaan para guru sebagai landasan untuk melahirkan inovasi dan terobosan.
Jadi, kalau dulu terkait sektor pendidikan ini kita dihadapkan dengan persoalan keterbatasan dana dan problem financial, maka sekarang banyak pihaknya yang berkomitment untuk bantu melalui beasiswa termasuk dedikasi Minang Diaspora Network Global (MDNG) ini. Bahkan lebih jauh dikatakan mantan Walikota Bukittinggi itu, DPRD di Provinsi Sumatera Barat terutama di Komisi V berupaya mata anggaran pendidikan tetap difokuskan hingga jumlahnya pun mengalami kenaikan. Sekarang saja kita menyetujui anggaran pendidikan 31 persen dari total APBD.
“Kalau soal pembiayaan kita berpesan kepada orang tua jangan berpikir masalah uang dikarenakan tidak mampu, tetapi kita giring anak untuk rajin belajar mereka sehat dan sungguh sungguh nanti banyak yang akan bantu”.ujarnya
Mulyeni yang merupakan Ketua Pelaksana Workshop Pembinaan Olimpiade Sains dan Penelitian , juga Bendahara Minang Diaspora Network Global (MDNG) sekaligus Pembina Yayasan Babussalam mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan guru pembina dalam mempersiapkan peserta didik menghadapi Olimpiade Sains dan penelitian baik ditingkat lokal (Kabupaten dan Provinsi) hingga nasional. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dapat disiasati lebih awal dengan pemetaan kemampuan pelajar.
Kita lakukan ini memang murni kepedulian terhadap pendidikan di Sumatera Barat, walaupun bukan berlatangbelakang pendidikan. Sementara itu, berawal dari pengalaman pribadi Mulyani diterangkan bahwa dirinya tak mampu berkuliah lantaran keterbatasan biaya pada masa silam maka tekadnya memuncak untuk memfasilitasi keinginan yang sama para perantau minang di luar negeri didukung perusahan peduli pendidikan untuk menerapkan program beasiswa. Pada sesi workshop tersebut juga diserahkan beasiswa pendidikan kepada 16 mahasiswa dari universitas dengan jumlah minimal Rp 800.000. Luar biasanya, peserta yang berpartisipasi pada workshop pembinaan olimpiade sains jika lulus dan masuk pada perguruan tinggi untuk 3 orang terbaik akan diberikan beasiswa kuliah sampai selesai raih starta satu (S-1). Bahkan untuk biaya operasional atau keseharian juga diberikan bagi generasi tersebut.