Pendidikan

Minang Diaspora Bahas Ranperda Pendidikan Sumbar, Ini Catatan Fasli Jalal

URNAL SUMBAR | Jakarta – Minang Diaspora Network Global (MDN-G) atau Jaringan Perantau Minang Dunia menggelar pembahasan Ranperda Pendidikan Provinsi Sumbar bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar dan instansi terkait lainnya, Rabu (16/1-2019) di Universitas Yarsi di Jakarta. Fasli Jalal mantan Wakil Menteri Pendidikan jadi salah seorang narasumber pembahasan.

Berikut catatannya:

Saya bersyukur menjadi salah seorang narasumber dari pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pendidikan Prov Sumbar yg diadakan oleh Minangkabau Diaspora Network-Global (MDN-G) hari Rabu, 16 Januari 2019 mulai jam jam 13:00 sampai jam 17:30 di Universitas Yarsi dengan tuan rumah Prof Yurnalis Uddin. Tidak kurang dari 70 orang peserta hadir, yg t.d. Kepala Dinas Pendidikan Prov Sumbar, Ketua Komisi V DPRD Prov Sumbar yg membawahi Bidang Pendidikan, Ketua Panitia Kerja Ranperda Pendidikan, yg juga mantan Bupati Agam dua periode, beberapa anggota Komisi V DPRD Prov Sumbar, Biro Hukum Prov Sumbar, pengurus dan aktivis MDN-G, guru besar dari berbagai perguruan tinggi di Jabodetabek, para pakar pendidikan, pengelola yayasan pendidikan dan pengelola sekolah, dosen dari berbagai PT, praktisi seni, budaya dan film, dokter, guru dan aktivis Minangkabau yg berdomisili di Jakarta.

Setelah mendengar penjelasan tentang tantangan pendidikan di Prov Sumbar, yg sesuai dengan kewenangan provinsi menurut UU Otonomi Daerah Daerah bertanggung jawab utk Pendidikan Menengah (SMA/SMK) dan Pendidikan Khusus serta Pendidikan Layanan Khusus, dari Kepala Dinas Pendidikan Prov Sumbar, Pak Burhasman, dan dilengkapi dgn penjelasan dari DPRD Prov Sumbar oleh Pak Aristo Munandar sbg Ketua Panitia Kerja maka peserta sudah dapat gambaran dari isi Ranperda. Cukup komprehensif komponen yg dimasukkan ke dalam rancangan tsb utk menjawab tantangan pendidikan di Sumbar. Dalam diskusi para peserta menyampaikan beberapa hal antara lain:

1) Agar Perda tsb memuat aturan yg mengokohkan pendidikan akhlak, karakter dan softskill siswa sekolah menengah di Sumbar. Penjabaran landasan Adat Basandi Syarak- Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) kedalam proses pembelajaran baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler HARUS DIPASTIKAN TERJADI DI SEKOLAH. SEKOLAH HARUS BISA MENJADI SURAU UNTUK ANAK MILENIAL. Penyiapan siswa utk menjadi anak Minangkabau yg mempunyai akhlak mulia, karakter yg kokoh, softskills yg lengkap, kompetensi yg dibutuhkan di abad 21, dan kemampuan kewirausahaan, yg siap bersaing di mana pun ternasuk kesoapan utk bersaing di rantau harus dijadikan tujuan dari Perda Pendidikan tsb.
2) Penyiapan jumlah dan kemampuan profesional guru yg BUKAN HANYA PENGAJAR TAPI JUGA PENDIDIK perlu dirumuskan di dalam Perda tsb. Tentu perencanaan pengadaan guru dan distribusi mereka secara merata harus diatur oleh Perda. Termasuk kejelasan posisi guru honor atau kontrak dan upaya untuk memberikan kesejahteraan yg layak bagi para penyandang profesi mulia tsb. Penyiapan calon kepala sekolah, seleksi dan pembinaan berkelanjutan dari kemampuan kepsek sebagai “ustad atau buya” sekolah yg berfungsi sebagai surau moderen tsb, perlu diatur dalam Perda. Fungsi strategis pengawas sekolah harus dikembalikan dan proses penyiapan, seleksi dan pembinaan profesionalitas berkelanjutan perlu dipastikan dalam Perda. Pemilihan Kepsek dan Pengawas yg berdasarkan pada KEMAMPUAN dan bukan karena afiliasi politik harus ditegaskan dalam Perda.

3). Banyak saran disampaikan oleh peserta tentang pentingnya pengaturan yg lebih baik utk pendidikan vokasi shg menghasilkan lulusan yg kompeten, yg ditunjukkan oleh sertifikat kompetensi sesuai dgn kebutuhan dunia usaha atau utk berwirausaha, tapi mempunyai sofskills yg kokoh dan nalar yg kuat sehingga siap utk menyesuaikan kemampuan vokasinya sejalan dgn perubahan teknologi dan kebutuhan pasar (retrainable). Cegah SMK menghasilkan pengangguran terdidik usia muda. Pastikan dukungan semua OPD utk Praktek Kerja Lapangan dan Magang dari siswa SMK. Bila perlu sediakan anggaran penunjang utk PKL dan Magang di OPD terkait. Sudah masanya meminta keterlibatan dan dukungan semua dunia usaha yg relevan utk mendukung PKL dan Magang sehingga pengalaman riil didunia kerja mereka miliki. Hal ini sangat membantu mereka utk bekerja disektor riil dan utk berani menjadi wirausaha. Libatkan juga para perantau, terutama yg punya perusahaan agar menerima PKL dan Magang siswa SMK. Teaching factory dan Technopark perlu dikembangkan utk me dukung pendidikan SMK yg bermutu dan relevan.

4) Banyak yg mengusulkan tentang perlunya dikembangkan pendidikan menengah dengan kekhususan untuk memaksimalkan keunggulan lokal/daerah, baik tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota. Kekayaan budaya Minang dalam berbagai bentuk mulai dari tenun sampai kuliner, dari ukiran dsampai bermacam kerajinan tangan perlu dikembangkan di sekolah-sekolah dengan kekhususan tsb.

5). Berbagai saran diberikan utk memperhatikan sungguh-sungguh anak berkebutuhan khusus sehingga mereka bisa mencapai potensi maksimalnya. Selain itu anak-anak yg sangat cerdas harus difasilitasi sehingga bisa mencapai kemampuan terbaiknya.

Sebahagian besar dari saran-saran tsb sudah tercakup dalam Ranperda. Namun Kepala Dinas dan DPRD Prov Sumbar sangat berterima kasih atas masukan -masukan berharga yg disampaikan peserta yg akan diolah secara serius utk menjadi dasar perbaikan dari Ranperda Pendidikan Prov Sumbar tsb.

Semoga Perda yg sangat strategis utk kemajuan pendidikan di Sumbar bisa selesai dalam waktu tidak terlalu lama dan berbagai aturan operasionalnya bisa segera dibuat Pemda sehingga Sumbar menjadi salah satu pionir dalam menyusun Perda Pendidikan sesudah perubahan kewenangan provinsi dlm bidang pendidikan diberlakukan sesuai UU Otonomi Daerah. In Shaa Allah. (Sumber: akun fesbuk Fasli Djalal)

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button